mereflesikan puisi

| Kamis, 01 Mei 2014
MEREFLEKSI PUISI

Dengan Puisi Aku

Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbatas Cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku mengangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk
Nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya



Cara Merefleksi Isi Puisi

Merefleksi isi puisi adalah mencerminkan kata-kata yang terdapat dalam puisi atau memahami isi puisi.

Langkah-langkah merefleksi puisi
• Menambahkan kata-kata lain, menambahkan tanda-tanda baca.

Contoh:
Dengan puisi (yang kutulis ini) aku bernyanyi(,)
Sampai senja umurku nanti(.)
Dengan puisi (yang kutulis ini) aku bercinta(,)
Berbatas cakrawala(.)
Dengan puisi (yang kutulis ini) aku mengenang(,)
Keabadian yang akan datang(.)
Dengan puisi (yang kutulis ini) aku menangis(,)
Jarum waktu bila kejam mengiris(.)
Dengan puisi (yang kutulis ini) aku mengutuk(,)
Nafas zaman yang busuk(.)
Dengan puisi (yang kutulis ini) aku berdo’a(,)
Perkenankanlah kiranya(.)




• Memahami kata-kata tertentu yang dianggap sebagai symbol

Contoh:
Senja=> usia tua
Berbatas cakrawala=>tak terbatas
Keabadian yang akan datang=kematian/kehidupan setelah kita menginggal nanti
Jarum waktu bila kejam mengiris= umur yang semakin tua
Nafas zaman yang busuk=hidup dengan kebobrokan moral




• Menguraikan isi puisi ke dalam bentuk prosa

Contoh:

Dengan puisi yang kutulis ini, aku bernyanyi sampai tua umurku nanti. Dengan puisi yang aku tulis ini aku bercinta, bercinta yang tidak ada batasnya. Dengan puisi yang kutulis ini aku menangis, mengingat umur yang semakin bertambah. Dengan puisi yang kutulis ini aku akan mengutuk kehidupan yang penuh dengan kebobrokan moral. Dengan puisi yang kutulis ini aku berdo’a, kabulkanlah permintaannya.



Kesimpulan isi puisi :

Mencintai sang Pencipta dengan mengharapkan kihidupan yang abadi setelah meninggal nanti, karena sudah tak sanggup hidup berdampingan dengan kebobrokan moral yang semakin hari semakin anarkis. 

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲